Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
BKKBN: Ngak ada kasus keracunan MBG pada kelompok 3B di Jabar
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-12 13:57:00【Resep Pembaca】319 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat Dad

Di Jawa Barat sejauh ini belum ada. Kemarin yang sempat bermasalah itu hanya di sekolah-sekolah, tapi kami sudah deteksi, dan Alhamdulillah di Jawa Barat ngak ada
Kota Bandung (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat (Jabar) memastikan hingga saat ini ngak ada laporan kasus keracunan pada penerima manfaat Program Makanan Bergizi (MBG) untuk kelompok 3B (Bumil, Busui, dan Balita).
Kepala Perwakilan BKKBN Jabar Dadi Ahmad Roswandi menyebut penerima manfaat Program MBG pada kelompok tersebut telah mencapai 215.057 orang selama satu tahun pelaksanaan.
"Di Jawa Barat sejauh ini belum ada. Kemarin yang sempat bermasalah itu hanya di sekolah-sekolah, tapi kami sudah deteksi, dan Alhamdulillah di Jawa Barat ngak ada,” kata Dadi di Bandung, Selasa.
Baca juga: Kemendukbangga kembangkan pemantauan MBG pada kelompok 3B
Dadi menjelaskan setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memiliki tenaga ahli yang memastikan keamanan dan kualitas makanan yang diberikan.
“Di SPPG itu ada kepala SPPG dan ahli-ahli gizinya. Kami percaya bahwa para ahli gizi sudah memenuhi standar, apalagi sekarang ada satgas dari Kementerian Kesehatan dan Badan POM. Jadi kami yakin dan percaya bahwa apa yang disajikan kepada ibu hamil sudah memenuhi kaidah-kaidah kesehatan,” ujarnya.
Ia menambahkan BKKBN Jabar telah menyiapkan mekanisme tanggap cepat apabila terjadi kasus keracunan terhadap kelompok 3B.
Baca juga: Kemendukbangga berikan insentif kader distribusikan MBG
“Nah, kita kan punya satgas, punya helpdesk, dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang rumahnya ngak jauh dari sasaran. Jadi kalau ada kejadian seperti itu, kita bisa cepat bergerak,” ucap Dadi.
Dadi berharap dengan adanya Program MBG yang menyasar elompok 3B dapat menjadi harapan terjadi penurunan signifikan terhadap prevalensi stunting di Jawa Barat.
“Kami berharap angka stunting berkat Program MBG dapat mencapai 14 persen dari angka saat ini yang masih di angka 15,9 persen,” katanya.
Baca juga: DPR RI: Program MBG kelompok 3B perlu diperkuat untuk cegah stunting
Suka(6)
Artikel Terkait
- 16 spesies burung migran terpantau tiba di NTB
- KLH ungkap kondisi Tanjung Perak usai kedatangan kontainer Cs
- Panduan mudah memelihara lobster air tawar untuk pemula
- Penelitian ungkap berpuasa ngak ganggu kemampuan berpikir seseorang
- Program MBG di Banjarmasin telah menyasar 66 ribu penerima manfaat
- Laba bersih PalmCo tumbuh 84 persen jadi Rp3,48 T di kuartal III
- Pemerintah perkuat tata kelola Program MBG lewat tim koordinasi khusus
- Unsri lakukan diseminasi teknologi pengemasan produk olahan ikan
- Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
- Kiat cerdas hemat biaya bulanan, manfaatkan gratis biaya admin
Resep Populer
Rekomendasi

Ini kronologi lengkap temuan

BI Jatim: Penguatan investasi manufaktur kunci pertumbuhan ekonomi

SPPG Sawahlunto awasi ketat proses cuci ompreng MBG secara berlapis

Menkopolhukam serahkan tali asih ke tokoh masyarakat di Jayapura

Dari dapur saat fajar, ke meja belajar

Ahli Gizi sebut pentingnya pemberian MBG yang disertai dengan edukasi

Kasus ompreng MBG palsu, BGN tegaskan bahan harus stainless steel 304

Asa yang tumbuh kembali di Sekolah Rakyat Makassar